RSS

KKN BBM 52 UNAIR BOJONEGORO, DESA TULUNGREJO, KECAMATAN SUMBERREJO

25 Aug

Pengalaman saya yang paling menginspirasi saat KKN BBM 52 Unair ialah bersama adik-adik di SDN Tulungrejo. Pada saat awal kami sekolompok datang ke SDN Tulungrejo dan berkenalan dengan kepala sekolah beserta para guru, kami menanyakan apa kekurangan dari adik-adik SDN Tulungrejo. Bapak Sakur selaku Kepala Sekolah menjawab bahwa adik-adik di SDN Tulungrejo ini lemah dalam semangat belajarnya.

Kami sekolompok sepakat akan mengadakan bimbingan belajar setiap pulang sekolah di tempat kami tinggal dan pembelajaran yang menyenangkan di kelas untuk kelas 2-6. Pak Sakur pun mengijinkan kami untuk masuk ke kelas di setiap mata pelajaran SBK. Setelah itu kami diberi kesempatan untuk berkenalan dengan adik-adik terlebih dahulu. Sorak-sorai terdengar sangat gaduh saat kami masuk ke kelas adik-adik secara bergantian. Mereka menyambut kami dengan sangat terbuka.

Saat kami masuk kelas, kami mengumumkan bahwa akan mengadakan bimbingan belajar setiap hari saat pulang sekolah di tempat kami tinggal. Selain itu kami juga menyambut dengan tangan terbuka kapanpun adik adik ingin berkunjung ke tempat kami. Kamipun berpamitan, adik-adik semua bergantian untuk bersalaman sambil mencium punggung tangan kami.

Sesampainya di tempat kami tinggal, kami bersantai untuk sekedar melepas lelah, kami terkaget dengan suara ramai di depan rumah, ternyata adik-adik SDN Tulungrejo sudah datang. Kami tidak menduga bahwa banyak sekali adik adik yang datang, sampai-sampai rumah tempat tinggal kami tidak cukup sehingga kami juga izin untuk memakai teras sebelah rumah kami tinggal yang juga merupakan pemilik tempat kami tinggal. Saya pun mengajari adik-adik mengerjakan PR, mewarnai, berkreasi dengan kertas lipat.

Hari-hari awal saat saya dan teman-teman memulai untuk melakukan bimbingan belajar, adik-adik SDN Tulungrejo sulit sekali untuk diatur. Banyak dari mereka yang datang hanya untuk bermain, mengganggu temannya, dan tidak membawa PR yang diberikan guru di sekolah. Begitu pula saat mengisi pembelajaran di kelas, adik-adik SDN Tulungrejo sulit sekali diatur, khususnya mereka yang duduk di kelas 3 dan 4. Pernah suatu hari saat kami masuk ke kelas, ada 2 orang adik-adik berkelahi, bukannya teman yang lain melerai, mereka justru semakin menyulut kemarahan teman yang sedang berkelahi. Situasipun menjadi tidak teratur, kami tidak dapat menyampaikan  materi apapun. Saya terpaksa memanggil wali kelas mereka agar mereka dapat tenang. Rasanya sudah putus asa untuk mengajar di hari itu.

Hari demi hari berlalu, saya dan teman yang lain menjadi semakin akrab dengan adik-adik. Dalam setiap momen apapun, ketika melihat kami datang mereka selalu mencium tangan kami, saya merasa sedikit tidak pantas untuk menerima perlakuan yang sedemikian karena apa yang saya berikan belumlah dibilang cukup untuk membantu dan memberi bekal mereka kedepannya. Adik-adik pun menjadi gampang untuk diatur ketika pembelajaran di kelas. Kami mengajarkan beberapa lagu dan  memberikan kuis sebagai timbal balik ilmu yang sudah diajarkan guru mereka. Mereka terlihat senang karena hampir di setiap melihat kami, selalu terdengar lagu-lagu yang telah kami ajarkan yang mereka nyanyikan.

Yang membuat saya terharu, saya mendapatkan hadiah dari 2 adik. Yang pertama hadiah dari Reza berupa cincin, kalung, dan gantungan kunci buah pisang. Dan yang kedua adalah jepit rambut dari Ana. Sepertinya Ana tahu kalau saya suka dengan jepit rambut karena saya suka memakainya. Tentu saja saya sangat berterimakasih, akan tetapi saya juga memberitahu mereka agar jangan memberi hadiah-hadiah lagi karena takut menjadi beban bagi mereka.

Kami mengadakan acara perpisahaan saat KKN BBM 52 akan berakhir. Acaranya yaitu menonton film bersama hanya antara kakak KKN dengan adik-adik SDN tulungrejo. Sembari menunggu film diputar, kami membagikan selembar kertas kepada adik-adik untuk diisi dengan kesan dan pesan untuk kakak-kakak KKN. Benar-benar mengharukan melihat kata-kata yang dituliskan adik-adik. Beberapa kata-kata yang saya ingat diantaranya, ̎ Saya senang kakak KKN disini  ̎,  ̎ Kakak jangan pulang ya  ̎,  ̎ kakak terimakasih sudah menunjukkan jalan yang lurus  ̎, Kakak terimakasih karena sudah mengajari kami, kalau pulang aku ucapin dadah  ̎,  ̎Kakak, kesini lagi ya. Ketulusan adik-adik inilah yang menjadi faktor terberat untuk mengakhiri KKN ini dan berpisah dengan mereka.

Terimakasih ya adik-adik. Maafkan kesalahan saya maupun teman-teman kalau misalkan ada perbuatan maupun perkataan yang mungkin menyakiti.

Rizky Juliani – Fakultas Hukum – 031211132004

Catatan : meskipun mungkin hal ini bukan hal yang paling menginspirasi, saya ingin menyampaikan hal ini di tulisan saya ini. Terimakasih banyak untuk tuan rumah, bu Sahli dan Pak Sahli. Kemarin waktu kami sekolompok berpamitan pulang, Bu Sahli menangis dan Mata Pak Sahli pun merah terlihat ingin menangis. Bu Sahli dan Pak Sahli sudah menganggap kami seperti anak sendiri. Terimakasih banyak. Mohon maaf pak, bu banyak merepotkan. Apabila nanti saya dan teman-teman diberikan kesempatan untuk bersilaturahmi, kami janji InsyaAllah akan kesana. Terimakasih atas segala ketulusannya selama ini.

 
Leave a comment

Posted by on August 25, 2015 in Uncategorized

 

Leave a comment